Posts

Showing posts with the label society

Homo Digitalis (4): Pengangguran, Jejaring dan Ekonomi Informal (bagian II)

Image
“Masih nganggur aja! Kenapa gak jadi wirausaha aja, lo dah S-2 sayang kali kalau cuma jadi jongos di perusahaan, lagipula jarang lah perusahaan ngasih gaji lebih tinggi, kenyataannya gak jauh beda sama yang lulusan S-1..” Tidak jarang memang opini semacam itu dilantunkan oleh kebanyakan orang sebagai bentuk simpati dan sekaligus tawaran solusi kepada seorang temannya yang sedang menganggur. Tidak salah memang opini tersebut, namun menjadi wirausaha itu tidak gampang dijalankan, itu hanya mudah untuk diucapkan. Menjadi karyawan itu jauh lebih enak, nunggu disuruh-suruh aja, asal bisa bermuka manis dengan atasan, pinter-pinter berpolitik dalam organisasi, tahan dengan drama-drama yang terjadi di antara teman sejawat, terima dan bersyukur dengan gaji yang segitu-segitu aja. Dalam hal ini, menjadi wirausaha itu perlu mengubah pola pikir dan bahkan falsafah hidup. Artikel ini adalah lanjutan dari ulasan sebelumnya (lihat: Pengangguran, Jejaring dan Ekonomi Informal bag. I ) )mengenai rela...

Homo Digitalis (4): Pengangguran, Jejaring dan Ekonomi Informal (bagian I)

Image
"Masih saja menganggur setelah lulus S2, ampun deh ngapain aja lo!" Membaca beberapa ulasan dari netizen dalam berbagai blog, menemukan isu yang menurut saya cukup mengena di diri saya pribadi. Sudah selesai program Master justru malah terjebak dalam zona pengangguran. Selamat datang! Saya ucapkan untuk para lulusan magister baru...  Lagi pundung akibat sulit diterima kerja, sumber:  drexel.edu )  Dunia pengangguran itu adalah dunia yang menyenangkan, selama anda mampu membatasi konsumsi, betah sendiri dan tahan menahan segala bentuk terpaan badai kenyinyiran, julid dan suudzon. Sejujurnya, menganggur itu adalah surga kecil yang hadir di dunia kapitalisme ini. Menganggur adalah setidaknya sebagai simbol anda sebagai manusia bebas. Ia menjadi oase bagi para budak-budak kaum kapitalis. Padang rumput hijau luas di luar kandang peternakan bagi sapi-sapi potong. Buah ranum manis hutan di luar area pertanian. Rasa gamang hati dan gentar peduli akibat anda menganggur...

Homo Digitalis (3): ‘Pelipatgandaan’ Informasi dan Mikro Politik Keagamaan di Ruang Maya (bagian II)

Image
Dalam unggahan sebelumnya, penulis memaparkan masalah dan konsep terkait keberuangan subjek di ruang privat, publik dan maya [Lih. Homo Digitalis (3): ‘Pelipatgandaan’ Informasi dan Mikro Politik Keagamaan di Ruang Maya (bagian I) ]. Untuk ulasan selanjutnya, penulis akan memaparkan konsepsi akar rimpang untuk menjelaskan problem pelipatgandaan di ruang maya, dan keterkaitannya dengan kehidupan beragama. Jejaring Akar Rimpang dan ‘Pelipatgandaan’ di Ruang Maya Jika masalah ruang maya adalah ‘pelipatgandaan’ informasi yang berakibat pada tidak bertambahnya ruang baru dan keragaman, maka apakah hal ini mengacaukan momen dialektis para warga net dalam menciptakan Sittlichkeit ? Migrasi digital masyarakat warga menjadi warga net tidak begitu saja mejadikannya ‘bermukim’ total di ruang maya. Mereka hanya mengalami secara semiotik masalah ‘pelipatgandaan’ informasi ini, yang akan selalu tersublimasi dan termanifestasi dalam alam bawah sadar individu. Jika kesadaran manusia hanyalah has...

Homo Digitalis (3): ‘Pelipatgandaan’ Informasi dan Mikro Politik Keagamaan di Ruang Maya (bagian I)

Image
Dunia digital adalah dunia yang sama sekali baru bagi manusia yang ingin bermukim. Keterhubungan antar manusia itu sendiri dan manusia dengan teknologi menjadikan munculnya kekisruhan yang sama sekali baru di era digital ini. Dalam relasi yang multi-dimensional ini, manusia lantas seolah selalu tertipu dengan persepsinya sendiri untuk mengapropriasi suatu kebenaran di dalam ruang maya ini. Perkembangan di dalam ruang maya ini sendiri menjadi tidak tentu arah, beragam masalah di dunia nyata pun muncul dengan latar belakang komunikasi. Sebut saja beragam kekisruhan politik suatu negara akibat suatu hal yang bergema di ruang publik digital, yang pada akhirnya gaung tersebut hadir di ruang nyata tanpa kendali, begitu besar dan mengejutkan hingga mampu menggulingkan tata politik yang berkuasa. Sebutlah, kontroversi terpilihnya Presiden Trump pada tahun 2016 yang lalu, atau pada tahun 2011 yaitu aksi kerusuhan di Mesir yang dipicu oleh beredarnya berita seorang pedagang kaki lima, yaitu Mo...