Studi Peristiwa
Sumber: http://www.tate.org.uk/context-comment/blogs/performance-art-101-dance-magic-dance |
Anatomi dari penelitian jenis ini adalah adanya sebuah rentang pengamatan yang disebut sebagai periode amatan/jendela (event window), periode estimasi (estimation/non-event window) dan periode pasca pengamatan kejadian (post-event window).
Build descriptive economic models that accurately portray human behavior
-Richard H. Thaler, Misbehaving (2015)-
Sebagai penjelasan, periode jendela merupakan
periode rentang waktu dalam interval tertentu yang ditentukan oleh peneliti
(misalnya: t-10, t0, dan t+10). Tentu saja penentuan titik waktu ini dibangun
berdasarkan proses asumsi logis yang sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya, periode estimasi merupakan
rentang waktu tertentu yang digunakan untuk menangkap suatu perilaku normal
atau kewajaran diluar kejadian. Hal ini sebagai contoh bisa kita amati dengan
mengkondisikan sebuah rentang periode yang bersih dari kejadian-kejadian lain
yang mungkin juga memberikan dampak atau reaksi (misalnya: t-100 hingga t-11).
Terakhir, peneliti juga dapat menambahkan rentang waktu pasca kejadian, yaitu
untuk memperkuat uji bahwa dampak yang terjadi hanya bersifat jangka pendek
atau berlangsung hingga jangka panjang (misalnya: t+11 hingga t+100).
Untuk
memudahkan pembaca membayangkan penjelasan diatas maka dapat diringkas dalam
bagan garis waktu berikut:
Perlu
diperhatikan bahwa tidak ada ketentuan pasti / kebakuan dalam menentukan ragam
rentang waktu pada studi peristiwa (MacKinlay, 1997) . Hal ini tentu saja menjadi kelemahan
dari metode ini yang terdapat subjektifitas dari peneliti. Hal ini membutuhkan
keahlian peneliti dalam mencari dukungan dari penelitian yang serupa, sehingga
argumentasi penentuan rentang waktu memiliki landasan rasionalitas yang memadai
(bdk. konsep waktu dalam Waktu). Kesulitan lainnya, dan justru yang paling
utama, adalah menentukan tanggal spesifik dari kejadian (mengkonversi tanggal
kejadian sebagai t0)
karena hal ini akan berlaku garbage-in-garbage-out
yaitu bahwa kesalahan tanggal peristiwa akan menghasilkan pengujian yang bias
(lihat: Time-period Bias dalam Bias-Bias dalam Penelitian bagian. 1). Sehingga sebelum pembaca memutuskan untuk
melakukan studi ini pastikan bahwa anda telah memiliki pertimbangan yang cukup
terkait dengan data dan referensi yang mendukung.
...In the heat of the moment I'm tongue tied, even if I'm only chasing butterflies...
-Hotel Flamingo-
Setelah anda membaca pemaparan diatas, barangkali anda bisa menggunakannya untuk membedah plot dari iklan komersial berikut?
To be continued… Pengukuran dalam Studi Peristiwa
Referensi:
Comments
Post a Comment