Struktur Mikro Pasar (1)
Bagi para peneliti ekonomika keuangan tingkat lanjut barangkali nama struktur mikro pasar (market microstructure) tidaklah asing lagi. Hal yang begitu khas dari domain aliran ilmu keuangan ini adalah menggunakan data berfrekuensi tinggi dari pasar modal. Seringkali penelitian struktur mikro ini dilekatkan dengan teknik analisa data berjumlah besar (big data analysis). Sebagai gambaran praktis, banyak teori-teori mikrostruktur diuji dengan menggunakan data intraharian (intraday), yaitu data transaksi perdagangan saham tik per tik atau per transaksi itu diselesaikan/ terjadi di satu hari perdagangan. Banyaknya data ini sebagai gambaran yang lebih sederhana lagi bahwa perhitungan statistik dari data semacam ini biasanya sudah diluar kapasitas baris MS.EXCEL (catatan: untuk MS.EXCEL 2013 hanya memiliki matrix cell sebesar 1048576 baris x 16384 kolom), dan bahkan perangkat-perangkat lunak statistik yang umumnya dipakai seperti SPSS, Stata, E-Views, dan lain sebagainya sudah tidak mumpuni lagi karena keterbatasan program itu sendiri. Mengerikan bukan?
Lantas apa itu struktur mikro pasar?
Secara definisi struktur mikro pasar merupakan suatu aliran dari disiplin ilmu keuangan yang berfokus pada proses dan outcomes dari pertukaran aset-aset dalam sebuah bentuk eksplisit dari aturan perdagangan. Struktur mikro pasar banyak menganalisa secara spesifik bagaimana mekanisme perdagangan mempengaruhi formasi harga. Namun tidak selesai sampai disitu saja, struktur mikro pasar memiliki kecurigaan lebih luas lagi sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu ingin menjawab persoalan bagaimana harga terbentuk dalam suatu ekonomi. Pertanyaan ini pada hakikatnya sudah menyinggung misteri dari peristiwa ekonomi itu sendiri, yaitu memiliki pendasaran pada pemahaman mengenai bagaimana ekonomi bekerja untuk mengalokasikan barang-barang dan jasa-jasa. Dalam persoalan ini, struktur mikro pasar berupaya untuk menjawab gagasan fundamental bagaimana pasar-pasar bekerja, atau dalam epistemologinya disiplin ini berfokus untuk mengkonfirmasi sekaligus memperhatikan evolusi yang terjadi pada perkembagan paradigma pasar yang sudah ada, yaitu diantara sifat kealamiahan stokastis dari permintaan dan penawaran, dan properti-properti informasi aggregasian pada banyak harga dan pasar-pasarnya (O'Hara, 1995).
Menilik objek kajian dari struktur mikro pasar dalam ranah ilmu ekonomi ini, pandangan neoklasik meninggalkan pertanyaan tentang bagaimana pasar-pasar itu mencapai titik ekulibriumnya (Spulber, 1999). Perspektif yang terjadi dalam mekanisme ekonomi semacam ini, sering kali, secara umum hanya dibahas tanpa melibatkan sisi perantara perdagangan. Artinya objek kajian ekonomi selalu berangkat pada suatu dualisme sisi pembeli dan penjual sebagai pencipta gaya tarik permintaan dan penawaran, dan penyelesaian tegangan antara pembeli dan penjual menjadikan ekulibrium sebagai hasilnya. Peran mikrostruktur dalam hal ini adalah mengkaji mekanisme-mekanisme ini yang tidak hanya menjadi dampak pada harga saja, namun juga apa-apa yang terjadi di pasar sebagai suatu objek bertemunya agen-agen ekonomi, yang mungkin saja pasar itu sendiri juga sudah menjadi suatu entitas perantara perdagangan atau dapat dipandang sebagai platform untuk terjadinya transaksi. Struktur mikro pasar dengan sendirinya mengkaji bentuk perantara ekonomi yang paling murni (Stoll, 1999). Dalam arti ini pasar pun sebetulnya merupakan perusahaan yang berupaya mengorganisasikan harga. Konkretnya dalam objek kajian ini adalah perilaku harga jangka pendek yang terjadi di pasar merupakan konsekuensi logis dari segala jenis aturan-aturan yang berdampak pada harga yang sesungguhnya ialah perangkat lunak dari pasar itu sendiri.
Teori struktur mikro pasar sebetulnya tidak terlepas dari teori perantara ekonomi bahwa teori tersebut mengetengahkan suatu pendekatan yang memampukan kita untuk menjelaskan mengapa perusahaan itu ada. Teori struktur mikro pasar mensyaratkan adanya beberapa perusahaan yang memiliki suatu ukuran terahadap kekuatan pasar (market power) lokalnya, dengan kata lain akan selalu ada sejumlah pencipta pasar (market maker) di dalam ekonomi. Pada kondisi menyeimbangkan pembelian dan penjualannya dari waktu ke waktu, perusahaan mengalokasikan sumber-sumber dayanya dan sekaligus memungkinkan suatu transaksi itu terjadi di pasar (proses kliring). Harga beli dan harga jual dari padanya disesuaikan sedemikian rupa sehingga mencapai keseimbangan antara pendapatan marjinal dan kos marginalnya, yaitu selalu sesuai dengan penjualan yang tidak melebihi pembelian dan inventorinya. Dengan demikian bahwa bahasan teori struktur mikro pasar sesungguhnya akan berkaitan dengan teori perusahaan perantara (Spulber, 1999).
Taxonomi teori struktur mikro sendiri di pasar keuangan sendiri bermacam-macam pengelompokannya. O'Hara (1995) mengelompokannya dalan dua aliran besar, yaitu terkait dengan pembentukan harga dan kondisi pasar itu sendiri. Berbagai model yang dapat menjadi perhatian kita antara lain (1) inventori, (2) Berbasis informasi, (3) Pedagang Strategis Tipe I dan II. Sedangkan dalam tema-tema penelitiannya, Stoll (1999) membagi secara tematis isu-isu yang dibahas, antara lain: (1) teori struktur mikro tanpa informasi asimetris, (2) teori struktur mikro dengan informasi asimetris, (3) pola-pola jangka pendek pada perilaku harga, (4) penyebab/penentu keberadaan rentang tawar-minta (bid-ask spread), (5) dampak harga terhadap perdagangan, (6) desain pasar dan kos perdagangan, (7) teori struktur mikro pada kajian pasar diluar pasar ekuitas, dan (8) keterkaitan struktur mikro pasar dengan penilaian aset.
Protokol Perdangan di Bursa Efek Indonesia
Sebagai gambaran ringkas dalam melakukan transaksi perdagangan efek di Indonesia, investor dengan diwakili pialang (perantara pedagan efek) bertemu secara langsung di lantai bursa. Order beli maupun jual atas suatu saham dilakukan dalam suatu sistem yang bernama Jakarta Automated Trading System (JATS). Sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sistem perdagangan berbasis order, yaitu untuk setiap order beli dan jual diinisiasikan secara berkesinambungan (continuously) oleh anggota bursa. Di BEI tidak terdapat pihak yang berperan sebagai market maker seperti spesialis pada New York Stock Exchange (NYSE) atau pada dealer market seperti NASDAQ. Setiap investor yang ingin melakukan transaksi di BEI harus menunjuk anggota bursa, dalam hal ini adalah berbagai perusahaan pialang yang berdagang di lantai bursa atas order dari investor, akan tetapi para pialang ini diperbolehkan berdagang tanpa mewakili investor dengan syarat tertentu . Mekanisme jual beli di pasar reguler BEI menggunakan sistem lelang, sedangkan transaksi-transaksi yang tidak dapat diselesaikan di pasar reguler selanjutnya akan diselesaikan di pasar negosiasi.
Daftar Bacaan
Baca juga artikel terkait hal ini:
Sumber gambar: medicalnewstoday.com |
Lantas apa itu struktur mikro pasar?
Secara definisi struktur mikro pasar merupakan suatu aliran dari disiplin ilmu keuangan yang berfokus pada proses dan outcomes dari pertukaran aset-aset dalam sebuah bentuk eksplisit dari aturan perdagangan. Struktur mikro pasar banyak menganalisa secara spesifik bagaimana mekanisme perdagangan mempengaruhi formasi harga. Namun tidak selesai sampai disitu saja, struktur mikro pasar memiliki kecurigaan lebih luas lagi sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu ingin menjawab persoalan bagaimana harga terbentuk dalam suatu ekonomi. Pertanyaan ini pada hakikatnya sudah menyinggung misteri dari peristiwa ekonomi itu sendiri, yaitu memiliki pendasaran pada pemahaman mengenai bagaimana ekonomi bekerja untuk mengalokasikan barang-barang dan jasa-jasa. Dalam persoalan ini, struktur mikro pasar berupaya untuk menjawab gagasan fundamental bagaimana pasar-pasar bekerja, atau dalam epistemologinya disiplin ini berfokus untuk mengkonfirmasi sekaligus memperhatikan evolusi yang terjadi pada perkembagan paradigma pasar yang sudah ada, yaitu diantara sifat kealamiahan stokastis dari permintaan dan penawaran, dan properti-properti informasi aggregasian pada banyak harga dan pasar-pasarnya (O'Hara, 1995).
Menilik objek kajian dari struktur mikro pasar dalam ranah ilmu ekonomi ini, pandangan neoklasik meninggalkan pertanyaan tentang bagaimana pasar-pasar itu mencapai titik ekulibriumnya (Spulber, 1999). Perspektif yang terjadi dalam mekanisme ekonomi semacam ini, sering kali, secara umum hanya dibahas tanpa melibatkan sisi perantara perdagangan. Artinya objek kajian ekonomi selalu berangkat pada suatu dualisme sisi pembeli dan penjual sebagai pencipta gaya tarik permintaan dan penawaran, dan penyelesaian tegangan antara pembeli dan penjual menjadikan ekulibrium sebagai hasilnya. Peran mikrostruktur dalam hal ini adalah mengkaji mekanisme-mekanisme ini yang tidak hanya menjadi dampak pada harga saja, namun juga apa-apa yang terjadi di pasar sebagai suatu objek bertemunya agen-agen ekonomi, yang mungkin saja pasar itu sendiri juga sudah menjadi suatu entitas perantara perdagangan atau dapat dipandang sebagai platform untuk terjadinya transaksi. Struktur mikro pasar dengan sendirinya mengkaji bentuk perantara ekonomi yang paling murni (Stoll, 1999). Dalam arti ini pasar pun sebetulnya merupakan perusahaan yang berupaya mengorganisasikan harga. Konkretnya dalam objek kajian ini adalah perilaku harga jangka pendek yang terjadi di pasar merupakan konsekuensi logis dari segala jenis aturan-aturan yang berdampak pada harga yang sesungguhnya ialah perangkat lunak dari pasar itu sendiri.
Teori struktur mikro pasar sebetulnya tidak terlepas dari teori perantara ekonomi bahwa teori tersebut mengetengahkan suatu pendekatan yang memampukan kita untuk menjelaskan mengapa perusahaan itu ada. Teori struktur mikro pasar mensyaratkan adanya beberapa perusahaan yang memiliki suatu ukuran terahadap kekuatan pasar (market power) lokalnya, dengan kata lain akan selalu ada sejumlah pencipta pasar (market maker) di dalam ekonomi. Pada kondisi menyeimbangkan pembelian dan penjualannya dari waktu ke waktu, perusahaan mengalokasikan sumber-sumber dayanya dan sekaligus memungkinkan suatu transaksi itu terjadi di pasar (proses kliring). Harga beli dan harga jual dari padanya disesuaikan sedemikian rupa sehingga mencapai keseimbangan antara pendapatan marjinal dan kos marginalnya, yaitu selalu sesuai dengan penjualan yang tidak melebihi pembelian dan inventorinya. Dengan demikian bahwa bahasan teori struktur mikro pasar sesungguhnya akan berkaitan dengan teori perusahaan perantara (Spulber, 1999).
Taxonomi teori struktur mikro sendiri di pasar keuangan sendiri bermacam-macam pengelompokannya. O'Hara (1995) mengelompokannya dalan dua aliran besar, yaitu terkait dengan pembentukan harga dan kondisi pasar itu sendiri. Berbagai model yang dapat menjadi perhatian kita antara lain (1) inventori, (2) Berbasis informasi, (3) Pedagang Strategis Tipe I dan II. Sedangkan dalam tema-tema penelitiannya, Stoll (1999) membagi secara tematis isu-isu yang dibahas, antara lain: (1) teori struktur mikro tanpa informasi asimetris, (2) teori struktur mikro dengan informasi asimetris, (3) pola-pola jangka pendek pada perilaku harga, (4) penyebab/penentu keberadaan rentang tawar-minta (bid-ask spread), (5) dampak harga terhadap perdagangan, (6) desain pasar dan kos perdagangan, (7) teori struktur mikro pada kajian pasar diluar pasar ekuitas, dan (8) keterkaitan struktur mikro pasar dengan penilaian aset.
Sumber gambar: http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/mekanismeperdagangan/saham.aspx |
Protokol Perdangan di Bursa Efek Indonesia
Dengan mengenali atribut-atribut dari struktur mikro pasar dan perusahaan perantara perdangan diharapkan peneliti dapat menghasilkan jawaban-jawaban yang pada tatanan teoritis dapat mengungkapkan berbagai pendekatan baru yang nantinya dapat digunakan sebagai asumsi-asumsi yang mendasari suatu penjelasan fenomena ekonomi khususnya secara jangka pendek. Pada tingkatan empiris diharapkan semakin memperkuat teori-teori yang sudah matang dengan menghadirkan konfirmasi dari bukti-bukti empiris. Pada tatanan praktis, bahwa penelitian struktur mikro pasar diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan pembuatan kebijakan ataupun aturan mekanisme perdagangan, dengan harapan bahwa pasar semakin efisien dan adil.
Daftar Bacaan
O'Hara, M.
(1995). Market Microstructure Theory. Massachusetts: Blackwell.
Spulber,
D. F. (1999). Market Microstructure: intermediaries and the theory of the
firm. Cambridge: Cambridge University Press.
Stoll, H.
R. (1999). Introduction. dalam H. R. Stoll, Microstructure: The Organization
of Trading and Short Term Price Behavior Volume I (pp. xi-xviii).
Northampton: Edward Elgar Publishing, Inc.
Baca juga artikel terkait hal ini:
tengkiuuu... artikelnya kereeennn
ReplyDelete