Posts

Showing posts from February, 2013

Membuat Telaah Kritis (2) : Mengkritisi jurnal penelitian

Image
Dalam tulisan sebelumnya telah disajikan mengenai apa dan apa saja bagian dalam telaah kritis. Pada bagian kedua akan dipaparkan perihal mengkritisi jurnal penelitian. Walaupun disini hanya difokuskan kepada jurnal penelitian, namun secara rerangka dasar dalam mengkritisi tidak tertutup kemungkinan untuk digunakan pada jenis-jenis tulisan yang lain (laporan, essai dan buku). Alasan digunakannya jurnal penelitian sebagai contoh sebenarnya merupakan alasan subyektif penulis yang merasa lebih dekat dengan makalah-makalah penelitian, dan dalam tulisan berjenis ini secara gamblang disajikan pertanyaan dan jawaban atas suatu topik yang dibahas.  Le Penseur a.k.a The Thinker, sebuah patung karya Auguste Rodin (1840-1917), sering menjadi representasi ilmu filfasat, yaitu sebagai ilmu kritis. Sumber gambar: blog.linkageinc.com Dalam makalah penelitian berjenis deduktif (baca: Studi Kuantitatif bag. 1 ) biasanya telah memenuhi suatu tata cara penulisan baku yang terdiri dari lima ba

Karya Seni sebagai Alternatif Investasi

Image
Sumber gambar:  http://garudamagazine.com/images/img_travel_yogya5_okt2012.jpg Sudah jamak di masyarakat bahwa emas merupakan alternatif investasi di luar instrument keuangan. Kestabilan harga emas dan persepsi bahwa harga emas yang relative tahan terhadap terpaan guncangan ekonomi makro membuat wahana investasi ini menjadi lirikan bagi banyak orang. Namun terdapat wahana lain yang sebenarnya juga dapat dijadikan alternatif yang sama baiknya. Karya seni jika tepat dipilih justru tingkat return yang didapat akan lebih baik dibandingkan produk-produk investasi lainnya. Sumber gambar: http://ohdmuseum.com/0_repository/images/DSC_5961(2).jpg Sebut nama Oei Hong Djien, seorang dokter asal magelang yang telah lama dan cukup gaek di dunia seni rupa, memiliki hobi untuk mengoleksi karya seni rupa. Bahkan hingga saat ini Hong Djien, sapaan akrabnya, telah memiliki museum pribadi di Magelang yang nilai koleksinya mencapai hingga 5 triliun rupiah[i]. Tentu saja bukan karena sebagai