Posts

Showing posts from 2015

Kaleidoskop 2015

Image
Pada akhirnya tiba juga pada detik-detik penghujung tahun 2015, Kini... Perahuku sudah berlayar Dermaga dibelakangku pun sudah terbakar Kini aku menuju samudera luas beratap awang-awang Meninggalkan segala kerinduan akan tanah tenang Matahari indah merona merah, terbenam sudah Malamku dan dinginnya cakrawala kini tibalah Hanya ada senandung rindu, nyanian lirih kegelapan Berteman dengan zabur, bertembang kekelaman Namun, aku telah menemukan bintangku Sinarnya gemerlap merdu mengetuk kalbu Menari bersama ombak dan badai membuatku mampu Meredekan amarahku dalam angin menderu Bilamana suatu hari nanti aku dan kamu bertemu Biarlah bintangku yang menuntun menemukanku Namun bila jumpa dan sua akhirnya pun meragu Ku yakin dirimu telah dituntun oleh bintangmu  Bukankah awan dan hujan pun seperti itu Bukankah pun demikian akan api dan kayu berbalut sinar senja datang dan pergi  dirundung heningnya pagi ment

Pengetahuan: Epistemologi

Image
Sumber gambar:  http://www.biografiasyvidas.com/monografia/aristoteles/fotos/aristoteles_420.jpg   Celakalah orang yang tidak tahu bahwa sebenarnya ia tidak tahu. -Anon- Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu terpapar berbagai informasi, baik secara sadar maupun tidak sadar. Pun tentu saja telah menjadi sebuah kisah kita bersama, bahwa informasi ini kemudian akan dimaknai sebagai “apa” dan “bagaimana”. Sederhana memang, namun begitu suatu informasi ditafsirkan dan diyakini sebagai suatu kebenaran mutlak , dipolitisasi, diotoritisasi dan mendapatkan legitimasi, didogmakan dan bahkan diartikulasi secara sempit, maka tidak heran apabila akan kita dapatkan contohnya sebuah fenomena “penganut suatu sekte yang bunuh diri secara bersama”. Ngeri bukan? Sebagai seseorang yang tidak tahu dan serba ingin tahu pun juga bukan hal yang mudah ketika seseorang ini dipahami sebagai aku yang terlempar ke dalam dunia kehidupan (Lebenswelt, demikian kata Heidegger). Aku ini (yang ter

Neuroeconomics

Image
Sebuah aliran ilmu radikal, ambisius dan mengarah kepada membangun teori universalis untuk melahirkan pemahaman-pemahaman mengenai pengambilan keputusan atas pilihan-pilihan realita yang dihadapi oleh manusia. Ya  Neuroeconomics , disiplin baru di dalam ilmu ekonomika mikro yang ingin menggali beragam pengertian dari tingkatan terdasar yang saat ini diketahui oleh manusia, yaitu jalinan syaraf-syaraf otak manusia! Ilmu ini secara radikal bercita-cita besar untuk mengupayakan dari termikro hingga termakro, dari gen hingga biosfer (tentu saja manusia saat ini masih terbatas pada kebebasannya, ruang yang tidak terjamah alam pikiran, disini:  beyond gene and biosphere ).  Neuroeconomics  merangkul beragam disiplin ilmu, membongkar batas-batas, dan menyatukannya antara lain:  gene,brain,cognition,sociosphere . Sumber gambar:  www.lovethispic.com Lahirnya ilmu ini akibat kesadaran para ekonom yang tidak mampu menjelaskan apa yang diprediksi oleh teori merupakan pilihan-pilihan baru y

Schizophrenic Soliloquy: Kapitalisme (bagian kedua)

Image
Sumber gambar:  http://41.media.tumblr.com/044f64f5934f97490caae2d24d567c2b/tumblr_mkw6f50i181rwcfrqo1_500.jpg Homo homini lupus , manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Hal yang menarik dari obrolan selanjutnya bersama para INTJ adalah mengenai hasrat kompetisi yang ada di dalam mazhab kapitalisme. Semangat hewani (Animal Spirit), suatu alegori yang diucapkan oleh Keynes dalam teorinya, bahwa sejatinya manusia memiliki dorongan hasrat yang tidak berbeda dengan hewan. Perilaku manusia tidak terlepas dari insting kebinatangannya, binatang kapitalis! Berikut kutipan penjelasan Keynes: Even apart from the instability due to speculation, there is the instability due to the characteristic of human nature that a large proportion of our positive activities depend on spontaneous optimism rather than mathematical expectations, whether moral or hedonistic or economic. Most, probably, of our decisions to do something positive, the full consequences of which will be drawn out over

Tutorial: Mengunduh Data Harga Saham Menggunakan STATA

Image
Pada thread sebelumya, penulis membahas tentang cara mengunduh data harga saham dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel . Thread ini masih dengan topik bahasan yang sama dengan sebelumnya namun dengan menggunakan STATA sebagai media aplikasi pengunduh. Secara sekilas  STATA  merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk keperluan bidang ekonomi, sosiologi, dan epidemiologi dengan fitur seperti manajemen data, analisis statististik, grafik, pemrograman, dan lain-lain. Bila dibandingkan dengan perangkat lunak statistik yang umumnya digunakan dikalangan akademisi, STATA diibaratkan gabungan antara software lain (khusus SPSS dan Eviews) dan STATA lebih banyak menggunakan command atau perintah yang harus diketikan dalam menjalankan aplikasi-aplikasinya.  Berikut ini tutorial cara mengunduh data harga saham menggunakan STATA: Jalankan Perangkat Lunak STATA, penulis menggunakan STATA versi 12 untuk Mac. Pastikan laptop atau komputer anda terhubung dengan jaringan internet.

Schizophrenic Soliloquy: Kapitalisme (bagian pertama)

Image
“Aku berpikir, karenanya aku ada.” “Aku meniadakan, karenanya aku ada” “Aku mengkonsumsi, karenanya aku ada.” “Aku berganti, karenanya aku ada.” “Aku menjadi schizoprenia, karenanya aku ada” “Aku ???, karenanya apakah aku ada???“ Sumber gambar: https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/2e/7e/5a/2e7e5ae9de6f07d6d28ffb986978fa19.jpg Berbincang dengan kawan itu menyenangkan, namun apabila anda bersama beberapa para INTJ*   tentu saja perasaan anda mendadak seperti ditabrak truk, logika anda seperti tersambar petir, kehilangan kata-kata dan lebih baik memilih untuk diam, dan pada akhirnya berpikir untuk tidak menghabiskan waktu luang bersama mereka untuk selama-lamanya. Anda tentu saja tahu bagaimana brutalnya kejujuran mereka apabila anda pernah menonton Gregory House atau Sherlock Holmes versi BBC. Sosok watak aneh, anti sosial, bermasalah pada romantisme, dan biasanya jika tidak menang hadiah nobel atau menduduki posisi penting di sebuah institusi, ya berakhir naas di rumah

Konsekuensi Modernitas: Kepercayaan

Image
Menyoal masyarakat modern dalam kajian budaya tentu saja bukanlah hal yang mudah dipahami. Ketika kita berhadapan langsung dengan fenomena sistemik dan kompleks di dalam mekanisme sosial, maka beragam pendekatan tentu saja akan selalu menimbulkan perdebatan dan kritikan yang samar dan kadang tanpa pernah berujung pangkal. Namun hal ini menarik karena masalah budaya dan sosial-ekonomi, meskipun merupakan remeh temeh dalam kehidupan sehari-hari, apabila diakumulasikan akan berdampak pada perubahan sosial yang semakin mengarah pada kekacauan/ chaos (Barker, 2000, p. 105). Sumber gambar:  http://respectwomen.co.in/wp-content/uploads/2015/07/modernity-quotes.jpg Tudingan keras banyak dilontarkan pada mazhab kapitalisme, yang di era modern ini menghendaki adanya kestabilan. Hasil pemikiran ini pun berdifusi dari akar semu pahamnya hingga memodifikasi keseluruh cabang dan ranting-rantingnya. Dalam ranah ekonomi, implikasi nyata dapat dijumpai dengan adanya kebijakan dan aturan institus