Citasi Bukan Bahasa Indonesia yang Baku.

Pada tulisan sebelumnya bertajuk citasi, sebenarnya penulis sengaja menggunakan kata yang salah. Penulis disini kemudian menyadari kelemahan penulis sendiri dalam berbahasa indonesia secara benar. Tulisan ini merupakan refleksi penulis dalam berlatih tata tulis yang baku dan sesuai dengan aturan ejaan yang disempurnakan. 

Citasi hakikatnya bukan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mengapa demikian? Alasannya adalah kata citasi merupakan kata yang diserap dari bahasa Inggris, tetapi tidak memperhatikan kaidah penyerapan yang benar. Kata tersebut merupakan kata yang diserap secara anarkis dari citation. Mungkin pembaca saat ini mulai bertanya-tanya, seperti apa kata serapan yang benar? Apakah seharusnya menjadi sitasi? Sebenarnya kata sitasi juga salah. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sudah menyediakan kata dengan perihal kutipan, yaitu sitat (kata benda) yang berarti kutipan, nukilan. Ketika sitat akan digunakan sebagai kata kerja akan menjadi menyitat, yang berpadanan dengan mengutip atau menukil. Perhatikan kutipan dari KBBI online sebagai berikut:

si•tat [n] kutipan; nukilan;
me•nyi•tat [v] mengutip; menukil
ku•tip [v], me•ngu•tip v 1 memungut benda kecil-kecil satu demi satu: ~ uang yg berjatuhan di tanah; 2 mengambil perkataan atau kalimat dr buku dsb; memetik karangan dsb; menukil: untuk makalah itu ia ~ beberapa pasal yg penting dr kitab undang-undang; 3 mengumpulkan dr berbagai sumber: ~ derma; 4 menarik (memungut) biaya (ongkos, pajak, dsb);
ku•tip•an [n] 1 pungutan; petikan; nukilan; sitat; 2 Ling pengambilalihan satu kalimat atau lebih dr karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dl tulisan sendiri;
pe•ngu•tip [n] orang yg mengutip; pemungut;
pe•ngu•tip•an [n] proses, cara, perbuatan mengutip

Permasalahan yang muncul kemudian adalah bagaimana dengan citasi dan sitasi. Penggunaan citasi dan sitasi merupakan bentuk kesalahan penggunaan bahasa yang sudah berterima umum (salah kaprah). Pada kasus seperti ini akan menjadi kesalahan yang berulang pada banyak orang (seperti pada kata makanan kaleng, seharusnya makanan kalengan), sehingga sudah seyogyanya kita untuk lebih memperhatikan asas-asas Bahasa Indonesia. 

Comments

  1. Berdasarkan artikel di atas, maka selanjutnya penggunaan kata "citasi" dan "sitasi" tidak dapat diteruskan. Penggunaan kata benda untuk maksud kata tersebut di atas adalah "sitat".
    Apakah dapat disimpulkan demikian?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tutorial: Mengunduh Data Keuangan Dari Yahoo! Finance

Membuat Tabel (Siap) Publikasi di Stata

Triangulasi (Metode Campuran)