Tujuan Penelitian



Dari posting saya sebelumnya (lihat: penelitian ilmu sosial), kita bisa mengetahui bahwa penelitian ilmu sosial dapat dibagi dalam beberapa dimensi. Tulisan kali ini akan membahas penelitian sosial ditinjau dari dimensi tujuannya, yaitu paling tidak dapat dibagi menjadi tiga jenis yang meliputi, penelitian exploratori, penelitian deskriptif, dan penelitian explanatori.


Penelitian Eksploratori
Penelitian Deskriptif
Penelitian Eksplanatori
Awam dengan fakta-fakta dasar, setting, dan perhatiannya
Memberikan sebuah gambaran yang mendetil dan sangat akurat
Menguji prediksi-prediksi atau prinsip-prinsip pada teori
Menciptakan suatu gambar mental yang umum dari kondisi-kondisi tertentu
Menemukan data baru yang bertentangan dengan data lama
Membedah dan memperkaya penjelasan-penjelasan pada teori
Memformulasikan dan fokus pada pertanyaan-pertanyaan pada penelitian selanjutnya.
Menciptakan seperangkat jenis-jenis kategori dan kelas
Memperluas sebuah teori kepada suatu isu-isu atau topik-topik baru
Membangkitkan ide-ide, gagasan-gagasan, atau hipotesis-hipotesis baru
Mengklarifikasi sebuah sekuen langkah-langkah atau tahapan-tahapan
Mendukung atau menyanggah suatu penjelasan atau prediksi
Menentukan kelayakan untuk perwujudan penelitian
Mendokumentasikan suatu proses atau mekanisme kausal
Menghubungkan isu-isu atau topik-topik dengan prinsip-prinsip umum
Mengembangkan teknik-teknik untuk mengukur dan menemukan data-data di masa depan
Melaporkan latar belakang atau konteks dari sebuah situasi
Menentukan penjelasan mana yang merupakan penjelasan terbaik


Penelitian Exploratori 
Tujuan dari penelitian ini adalah membuka isu atau topik baru yang sama sekali belum ada. Hasil penelitian ini akan menjadi rintisan penelitian-penelitian berikutnya. Tidak jarang penelitian ini menjadi salah satu sumber dari grounded theory, sehingga penelitian ini cukup berharga di ranah penelitian sosial. Sasaran peneliti adalah untuk memformulasikan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat sehingga pertanyaan tersebut dapat dijawab pada penelitian selanjutnya. Pada penelitian exploratori lebih mengedepankan pertanyaan “apa” atas isu-isu atau fenomena sosial. Peneliti exploratori harus kreatif, terbuka dan fleksibel, investigative, dan mencari seluruh sumber-sumber informasi yang ada. Penelitian ini biasanya merupakan perwujudan atas ketertarikan atau jawaban atas rasa penasaran peneliti. Peneliti biasanya dalam melakukan studi ini menggunakan studi kualitatif

Penelitian Deskriptif 
Penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan gambar mendetil atas situasi, hubungan, atau setting sosial. Penelitian deskriptif memiliki persamaan dengan penelitian eksploratif. Pada penelitian deskriptif, peneliti mengawali dengan subyek yang terdefinisi secara baik dan melakukan penelitian tersebut untuk mendeskripsikannya secara akurat. Penelitian deskriptif fokus pada pertanyaan seputar “bagaimana” dan “siapa”, yaitu ingin menjelaskan bagaimana suatu fenomena sosial terjadi. 

Penelitian Explanatori 
Penelitian ini mencoba menjelaskan sesuatu yang sudah diketahui dan sudah terdeskripsikan sebelumnya. Daripada membentuk gambaran, penelitian ini mencari hubungan sebab akibat. Karena tujuannya yang ingin menjelaskan sesuatu, maka penelitian ini lebih terfokus pada pertanyaan “mengapa”. Penelitian ini melakukan sejumlah pengujian tertentu terhadap teori-teori yang sudah ada yang menghasilkan suatu penjelasan spesifik yang didukung oleh temuan empiris sebagai pendukung atau penyanggah.


Sumber: 
Babbie, E. (2001). The practice of social research. (9thed.). Belmont: Wadworth/Thompson Learning. 
Neuman, W. L., (2001). Social research methods qualitative and quantitative approach (6thed.). Boston: Allyn and Bacon.

Comments

Popular posts from this blog

Tutorial: Mengunduh Data Keuangan Dari Yahoo! Finance

Membuat Tabel (Siap) Publikasi di Stata

Triangulasi (Metode Campuran)