Membuat Telaah Kritis (3) : Cara mengkritik yang baik

Melakukan kritik akademis merupakan upaya komunikasi penulis terhadap informasi apa yang sampai padanya. Informasi tersebut dalam komunitas akademis pada umumnya berupa buku, essai, artikel, makalah, laporan penelitian, jurnal penelitian, dan sebagainya. Melanjutkan tulisan sebelumnya (Membuat Telaah Kritis bagian 1 dan 2), pemaparan kali ini akan mengupas tata cara mengkritik terhadap literatur-literatur akademis.

Rangkaian prosedur melakukan kritik adalah mula-mula kita membaca dahulu suatu literatur tertentu (tentu saja yang akan dikritisi). Cara membaca literatur tersebut dengan cara membaca aktif, yaitu pembaca seolah berdialog dengan apa yang telah dicantumkan oleh penulis pada literatur yang kita baca itu. Dengan metode tersebut pembaca diharapkan dapat menggali lebih jauh, yaitu dengan merefleksikan apa yang tertulis dan apa yang telah diketahui oleh pembaca. Mekanisme pertukaran pengetahuan ini, diharapkan mampu mengkonfirmasi antara yang disajikan penulis dan apa yang dimiliki oleh pembaca.

Kedua, setelah membaca literatur tersebut, ada baiknya sebelum kita menulis draf/naskah telaah kritis, kita bisa melakukan pemetaan ide-ide yang disajikan penulis (lebih lanjut: Membuat Telaah Kritis bag.2), dan dapat mengelompokkannya menjadi ide-ide yang kita setuju (kritik positif/ mendukung) atau tidak (kritik negatif/ menyanggah). Dari kedua kelompok tersebut carilah beberapa ide-ide yang cukup penting dan kata-kata kunci yang disajikan oleh penulis untuk didiskusikan, baru kemudian kita mencari bacaan lain sejenis untuk mempertajam pengetahuan yang kita miliki.

Ketiga, susunlah sebuah draf telaah kritis. Draf bukanlah suatu daftar ide-ide utama paragraf, namun sebuah draf lebih merupakan suatu bentuk tulisan lengkap atas pendahuluan, ringkasan dan evaluasi dari apa yang sudah kita baca, dengan susunan yang baku dan lepas dari kesalahan-kesalahan ejaan dan gramatikal (always make the draft clean!). Laporkan segala ide dan argumentasi utama, kemudian berikanlah kutipan-kutipan yang merujuk padanya. Ketika melakukan kritik, sebaiknya argumentasi utama kita terbungkus dengan ringkasan dan argumentasi atau bukti lain.

Teknik ini biasa disebut sebagai pembingkaian (framing), yaitu paragraf-paragraf tersebut disusun seperti sandwich, yaitu argumentasi/evaluasi/kritik kita berada ditengah (ringkasan-kritik-bukti). Semakin banyak bukti dan kutipan yang berkaitan dengan argumentasi yang kita buat, maka semakin kuatlah argumentasi tersebut. Penyajian kritik haruslah lugas tidak bertele-tele, langsung tepat sasaran. Pengalaman penulis, kecenderungan mahasiswa adalah menduplikat dan memindahkan segala tulisan pada bahan literaturnya, namun tidak melakukan proses mengkritisi itu sendiri (mungkin ini dianggap berkorelasi positif dengan nilai yang diberikan pemberi tugas).

Perhatikan tata cara mengkutip yang benar, yaitu gunakan tanda kutip jika ingin mengambil kalimat sesuai yang tercantum pada literatur tersebut. Teknik ini digunakan untuk memberikan penegasan terhadap kalimat-kalimat yang kita anggap penting atau menjadi kalimat kunci. Selain itu, gunakan parafrase, yaitu kita membahasakan ide, paragraf atau kalimat orang lain dengan bahasa kita sendiri. Pada sitat yang kita berikan jangan lupa kita memberikan atribusi kepada pemilik ide tersebut untuk menghindari plagiasi. Sitat-sitat yang berasal dari literatur yang dikritisi cukup dibubuhkan halamannya saja contoh: Lorem incididunt ut labore et dolore magna aliqua (hal. 27) atau „Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit,...“ (hal. 27). Untuk teknik lain silahkan baca pada citasi bag. 3.

Keempat, setelah draf tersebut tersusun dan nyaman dibaca, ada baiknya untuk melakukan peer review terlebih dahulu. Bagikan draf tersebut kepada teman-teman untuk dibaca dan dikomentari. Hasil dari peer review tersebut akan menjadi sumber perbaikan atas draf yang telah kita buat itu. Perbaikilah sesuai dengan apa yang menjadi komentar tersebut, biasanya kita harus menyiapkan jawaban formal atas kajian sejawat tersebut. Proses ini dapat dilakukan berulang-ulang, hingga tulisan kita benar-benar baik adanya dan siap untuk dipublikasi.

Untuk lebih jelasnya silahkan lebih lanjut dapat membuka contoh di http://www.arts.monash.edu.au/aallu/resources-good-crit-review.pdf

Comments

Popular posts from this blog

Tutorial: Mengunduh Data Keuangan Dari Yahoo! Finance

Membuat Tabel (Siap) Publikasi di Stata

Triangulasi (Metode Campuran)