Studi Peristiwa

Dalam penelitian di ilmu keuangan, terdapat metode yang sangat khas yaitu studi peristiwa. Esensi dari jenis metode ini adalah mengkondisikan sebuah fenomena kejadian (event) yang terjadi pada waktu tertentu dan dicari penjelasan secara umumnya (generalisasinya). Hal ini berguna untuk mengukur dampak (misal: reaksi investor) dari sebuah kejadian spesifik dari fenomena ekonomi tertentu (MacKinlay, 1997). Contoh-contoh penelitian di ranah ekonomika keuangan antara lain seperti pengumuman strategis perusahaan seperti merger dan akusisi, efek keterkejutan investor (surprised) terhadap pengumuman laba perusahaan, efek pengumuman dividen, dan lain sebagainya.


Sumber: http://www.tate.org.uk/context-comment/blogs/performance-art-101-dance-magic-dance

Anatomi dari penelitian jenis ini adalah adanya sebuah rentang pengamatan yang disebut sebagai periode amatan/jendela (event window), periode estimasi (estimation/non-event window) dan periode pasca pengamatan kejadian (post-event window). 


Build descriptive economic models that accurately portray human behavior
-Richard H. Thaler, Misbehaving (2015)-


Sebagai penjelasan, periode jendela merupakan periode rentang waktu dalam interval tertentu yang ditentukan oleh peneliti (misalnya: t-10, t0, dan t+10). Tentu saja penentuan titik waktu ini dibangun berdasarkan proses asumsi logis yang sesuai dengan tujuan penelitian.  Selanjutnya, periode estimasi merupakan rentang waktu tertentu yang digunakan untuk menangkap suatu perilaku normal atau kewajaran diluar kejadian. Hal ini sebagai contoh bisa kita amati dengan mengkondisikan sebuah rentang periode yang bersih dari kejadian-kejadian lain yang mungkin juga memberikan dampak atau reaksi (misalnya: t-100 hingga t-11). Terakhir, peneliti juga dapat menambahkan rentang waktu pasca kejadian, yaitu untuk memperkuat uji bahwa dampak yang terjadi hanya bersifat jangka pendek atau berlangsung hingga jangka panjang (misalnya: t+11 hingga t+100).

Untuk memudahkan pembaca membayangkan penjelasan diatas maka dapat diringkas dalam bagan garis waktu berikut:


Perlu diperhatikan bahwa tidak ada ketentuan pasti / kebakuan dalam menentukan ragam rentang waktu pada studi peristiwa (MacKinlay, 1997). Hal ini tentu saja menjadi kelemahan dari metode ini yang terdapat subjektifitas dari peneliti. Hal ini membutuhkan keahlian peneliti dalam mencari dukungan dari penelitian yang serupa, sehingga argumentasi penentuan rentang waktu memiliki landasan rasionalitas yang memadai (bdk. konsep waktu dalam Waktu). Kesulitan lainnya, dan justru yang paling utama, adalah menentukan tanggal spesifik dari kejadian (mengkonversi tanggal kejadian sebagai t0) karena hal ini akan berlaku garbage-in-garbage-out yaitu bahwa kesalahan tanggal peristiwa akan menghasilkan pengujian yang bias (lihat: Time-period Bias dalam Bias-Bias dalam Penelitian bagian. 1). Sehingga sebelum pembaca memutuskan untuk melakukan studi ini pastikan bahwa anda telah memiliki pertimbangan yang cukup terkait dengan data dan referensi yang mendukung.

...In the heat of the moment I'm tongue tied, even if I'm only chasing butterflies... 
-Hotel Flamingo-

Setelah anda membaca pemaparan diatas, barangkali anda bisa menggunakannya untuk membedah plot dari iklan komersial berikut? 





To be continued… Pengukuran dalam Studi Peristiwa


Referensi:
MacKinlay, A. C. (1997). Event Studies in Economics and Finance. Journal of Economics Literature, XXXV, 13-39.

Comments

Popular posts from this blog

Tutorial: Mengunduh Data Keuangan Dari Yahoo! Finance

Membuat Tabel (Siap) Publikasi di Stata

Triangulasi (Metode Campuran)